KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM DISEKITAR KITA
Bicara masalah kasus pelanggaran HAM,
maka kita harus tahu dulu apa itu HAM. HAM adalah seperangkat hak yang dimiliki
manusia sejak dia lahir yang merupakan anugrah dari TYME. Sebenarnya banyak
sekali pendapat-pendapat tentang pengertian HAM. Dan mungkin agar lebih mudah
kalian faHAMi, kalian dapat membuat kata-kata sendiri menyangkut tentang
pengertian HAM.
Pelanggaran HAM di Indonesia cukup
banyak. Bahkan kita bisa jumpai setiap hari tanpa kita sadari. Hal ini
dikarenakan beberapa faktor yaitu:
1.
Faktor Internal
yaitu dorongan
untuk melakukan pelanggaran HAM yang berasal dari diri pelaku pelanggar HAM,
diantaranya adalah:
a)
Sikap egois alias terlalu mementingkan dirinya
sendiri
Sikap ini akan
menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut hak miliknya, sementara itu
kewajibannya seringkali diabaikan. Seseorang yang memiliki sikap seperti ini,
tentunya akan menghalalkan segala cara agar haknya bisa terpenuhi, meski
caranya itu memang bisa melanggar hak orang lain.
b)
Rendahnya kesadaran HAM
Hal ini akan
menyebabkan pelaku pelanggaran HAM berbuat seenaknya atau secara semena-mena.
Pelaku tidak ingin tahu jika orang lain memiliki hak asasi yang harus
dihormati. Sikap yang tidak ingin tahu ini mengakibatkan munculnya perilaku
atau tindakan penyimpangan terhadap hak asasi manusia.
c)
Sikap tidak toleran
Sikap ini
nantinya akan menyebabkan muncul rasa saling tidak menghargai dan tidak
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya
akan mendorong manusia untuk melakukan diskriminasi kepada orang lain.
2.
Faktor Eksternal
Yakni faktor dari luar diri manusia yang
mendorong seseorang arau kelompok orang melakukan pelanggaran HAM, diantaranya
:
a)
Penyalahgunaan kekuasaan
Di kalangan
masyarakat, ada banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di sini tidak hanya
menunjuk pada kekuasaan pemerintah, akan tetapi juga bentuk kekuasaan lain yang
terdapat di dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan pada
perusahaan. Para pengusaha yang tidak mempedulikan hak para buruhnya, jelaslah
melanggar hak asasi manusia. Maka dari itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan
mendorong muncul/timbulnya pelanggaran HAM.
b)
Ketidaktegasan aparat penegak hukum
Aparat penegak
hukum yang bertindak tegas terhadap setiap pelanggaran HAM, tentu saja akan
mendorong terjadinya pelanggaran HAM lainnya. Penyelesaian kasus pelanggatan
yang tak tuntas malah akan menjadi pemicu bagi munculnya kasus lainnya, para
pelaku tidak akan merasa jera karena mereka tidak menerima sanksi tegas atas
perbuatannya. Selain hal itu, aparat penegak hukum yang bertindak secara
sewenang-wenang juga merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM dan menjadi
contoh yang tidak baik serta bisa mendorong timbulnya pelanggaran HAM yang
dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.
c)
Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan
teknologi bisa memberikan pengaruh positif namun juga bisa memberikan pengaruh
negatif bahkan memicu timbulnya tindak kejahatan. Salah satu contoh kasusnya
adalah pertemanan di dalam jejaring sosial yang ujung-ujungnya berujung pada
penculikan. Kasus ini menjadi salah satu bukti jika kemajuan teknologi tidak
dimanfaatkan secara positif atau sesuai aturan, maka akan menjadi penyebab
timbulnya pelanggaran HAM. Selain itu, kemajuan teknologi dalam bidang produksi
juga menimbulkan dampak negatif, misal munculnya pencemaran lingkungan yang
berdampak pada terganggunya kesehatan manusia.
d)
Kesenjangan sosial dan ekonomi yang tinggi
Kesenjangan
menggambarkan bahwa telah terjadinya ketidakseimbangan yang mencolok di
kalangan masyarakat. Dan biasanya, yang menjadi pemicunya adalah perbedaan
tingkat kekayaan atau jabatan yang dimiliki. Apabila hal tersebut dibiarkan
secara terus-menerus, maka akan menimbulkan terjadinya pelanggaran HAM, misal
perbudakan, pelecehan, perampokan bahkan bisa saja adanya pembunuhan.
Sebenarnya
kasus-kasus pelanggaran HAM itu banyak sekali namun kebanyakan kita hanya
membahas tentang kasus Marsinah, Trisakti, Bom Bali, Tanjung Priuk, Munir dll.
kasus-kasus tersebut kejadiannya sudah lama sekali. Padahal kita bisa
mengangkat kasus-kasus yang sekarang ini sedang terjadi atau bahkan yang kita
alami. Salah satunya tentang diskriminasi.
1.
Diskriminasi
yaitu suatu pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung maupun tidak
langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik,
kelompok, golongan, jenis kelamin, bahasa, keyakinan, politik, yang berakibat
pengurangan, penyimpangan, atau penghapusan hak asasi manusia dan kebebasan
dasar dalam kehidupan, baik secara individual maupun kolektif dalam semua aspek
kehidupan.
Pernah nggak kalian dalam bergaul
membuat kelompok-kelompok atau geng-geng kecil di kelas? Kebanyakan kita
memilih teman bergaul yang sederajat dengan kita. Entah itu dalam hal ekonomi,
fisik, kecerdasan dsb. Lalu bagaimana dengan teman-teman yang tidak
sesuai/sederajat dengan kita? Biasanya anak yang biasa-biasa saja atau
cenderung kurang, dikucilkan oleh teman-temannya. Kalian pernah melihat atau
bahkan mengalami seperti itu?
Sebenarnya itu sudah merupakan contoh
dari pelanggaran HAM ringan. Saya pernah mempunyai teman yang dikelas dia
dikucilkan oleh teman-temannya. Sebenarnya dia baik, namun karena dia tidak
begitu cantik, agak kurang pintar dan dari keluarga yang kurang berada, dia
dijauhi oleh teman-temannya. Teman-temannya enggarn bermain dengannya bahkan
bicarapun mereka tidak mau. Seolah-olah
dia adalah mahkluk asing dari planet lain.
Seharusnya dalam bergaul kita tidak
boleh memilih-milih teman. Karena di mata Tuhan kita semua itu sama. Cantik,
kaya, pintar itu bukan alasan utama kenapa kita berteman. Manusia itu adalah
mahkluk sosial. Kita tidak bisa hidup sendiri, kita pasti masih bergantung
dengan orang lain. maka dari itu jangan membeda-bedakan teman hanya karena
mereka tidak sederajat dengan kita. Terkadang orang yang cantik, pintar, kaya
itu belum tentu orang baik. Dan orang yang jelek, miskin, bodoh juga belum
tentu orang yang jahat, malah mereka biasanya tulus dalam berteman.
2.
Bagaimana
reaksi orang tua kalian saat kalian nakal atau kalian bertengkar dengan
adik/kakak kalian? Apakah beliau marah? Pernah dipukul oleh orang tua kalian?
Contoh pelnggaran HAM yang kedua tentang kekerasan kepada anak. Sering saya
melihat orang tua memarahi anaknya bahkan sampai memukul anaknya. Sapu, ya
benda ini sering menjadi alat untuk mereka memukul si anak apabila anak itu
nakal. Ini sudah merupakan pelanggaran HAM. Anak adalah anugrah dari Tuhan.
Anak kecil nakal itu sudah biasa, kita bisa memberikan mereka nasihat secara
halus tidak perlu dengan kekerasan. “kalau tidak seperti ini nanti makin lama
makin nglunjak!” kadang begini jawaban seorang ibu apabila ditanya kenapa
beliau memukul anaknya ketika si anak nakal. Dan jujur saya juga pernah
mengalami hal ini. Namun dalam kehidupan kita hal ini dianggap wajar-wajar
saja. Padahal ini sudah bentuk pelanggaran HAM terhadap anak. Anak itu harusnya
diberi kasih sayang bukan kekerasan. Kenakalan anak itu wajar, tinggal
bagaimana kita menyikapinya. Jika diberitahu perlahan-lahan anak juga pasti
akan mengerti apa kesalahan mereka. Namun jika masih belum mengerti terkadang
kekerasan itu menjadi pilihan utama.
Komentar
Posting Komentar