MEMBANDINGKAN TEMA KEBIJAKAN FISKAL DAN KERANGKA EKONOMI MAKRO 2017 DENGAN TEMA KEBIJAKAN FISKAL DAN KERANGKA EKONOMI MAKRO 2018
MEMBANDINGKAN
TEMA KEBIJAKAN FISKAL DAN KERANGKA EKONOMI MAKRO 2017 DENGAN TEMA KEBIJAKAN
FISKAL DAN KERANGKA EKONOMI MAKRO 2018
|
KEBIJAKAN
FISKAL DAN KERANGKA EKONOMI MAKRO 2017
|
KEBIJAKAN
FISKAL DAN KERANGKA EKONOMI MAKRO 2018
|
|
TEMA
:
“Pemantapan Pengelolaan Fiskal untuk
Peningkatan Daya Saing dan Mengakselerasi
Pertumbuhan Ekonomi
yang Berkelanjutan dan Berkeadilan”
|
TEMA
:
“Pemantapan
Pengelolaan Fiskal untuk Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkeadilan”
|
|
ARAH
KEBIJAKAN FISKAL :
Strategi
kebijakan fiskal diarahkan untuk memperkuat stimulus fiskal guna mendorong
akselerasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sekaligus perbaikan
pemerataan hasil-hasil pembangunan nasional agar memenuhi aspek keadilan
dengan tetap mengendalikan risiko dan menjaga kesinambungan fiskal.
|
ARAH
KEBIJAKAN FISKAL :
Kebijakan
fiskal diarahkan untuk dapat menangani beberapa
tantangan
pembangunan, yang mencakup:
(i) upaya
pengurangan kemiskinan dan
kesenjangan;
(ii) mendorong
pengurangan pengangguran dan meningkatkan produktivitas;
(iii)
meningkatkan kapasitas fiskal; serta
(iv) menjaga
stabilitas makro ekonomi. Untuk
mendukung
pelaksanaan kebijakan tersebut, strategi kebijakan fiskal diarahkan agar
lebih
produktif,
efisien, berdaya tahan dan mampu mengendalikan risiko baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
|
|
KERANGKA KERJA
DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2017 :
Kerangka kerja
dan arah kebijakan pembangunan tahun 2017 difokuskan pada
kebijakan-kebijakan
dalam rangka pencapaian sasaran pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan
berkeadilan. Pencapaian tersebut diterjemahkan melalui upaya pembangunan
ekonomi yang mampu meningkatkan kesempatan kerja serta mengurangi kemiskinan
dan kesenjangan antarwilayah, serta pengelolaan APBN untuk mencapai ketahanan
dan sustainabilitas fiskal
|
KERANGKA KERJA
DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2018 :
Kerangka kerja
dan arah kebijakan pembangunan tahun 2018 difokuskan pada kebijakan-kebijakan
dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan. Pencapaian
tersebut diterjemahkan melalui upaya pembangunan ekonomi yang mampu
mempercepat upaya pengentasan kemiskinan dan kesenjangan; pengurangan
pengangguran dan peningkatan produktivitas nasional; peningkatan kapasitas
fiskal pusat dan daerah; penguatan stabilitas ekonomi makro serta peningkatan
kesiapan terhadap kebijakan perubahan iklim.
|
Komentar :
Indonesia adalah Negara berkembang dengan tingkat
kesenjangan ekonomi yang cukup tinggi. pemerataan penghasilan di Indonesia juga
belum dapat terlaksana dengan baik. Hal
ini di buktikan dengan tingkat kehidupan ekonomi yang jauh berbeda antar si
kaya dan si miskin. Untuk itu pada tahun 2017 tema kebijakan fiskal adalah Pemantapan Pengelolaan Fiskal untuk Peningkatan
Daya Saing dan Mengakseleras Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan dan
Berkeadilan hal ini diharapkan supaya pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat
mencapai target yang di harapkan serta perbaikan pemerataan hasil pembangunan nasional
dapat memenuhi aspek keadilan. Cara yang dilakukan dalam kebijakan fiscal dan
ekonomi makro 2017 ini dengan memperluas kesempatan kerja sehingga dapat
mengurangi kemiskinan dan kesenjangan
antarwilayah.
Sedangkan
untuk kebijakan fiskal dan kerangka
ekonomi makro 2018 lebih difokuskan
dalam upaya pembangunan ekonomu yang mampu mempercepat upaya pengentasab
kemiskinan dan kesenjangan, pengurangan pengangguran dan peningkatan
produktivitas nasional.
Sebenarnya
inti dari kedua kebijakan tersebut sama, yaitu pengentasan kemiskinan. Dapat
kita lihat dengan jelas bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia masih cukup
tinggi. jumlah pengangguran di Indonesia juga sangat banyak. Hal ini yang
menyebabkan pemerintah menggembor-gemborkan dalam meningkatkan kesempatan kerja
bagi masyarakat. Karena dengan adanya kesempatan kerja yang lebih besar itu
menyebabkan pengangguran di Indonesia semakin berkurang dan berpotensi
mengurangi jumlah kemiskinan di Indonesia. Hal ini juga dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar