Tugas
: Membuat naskah pidato
Membangun Kesadaraan Masyarakat
dalam Membayar Pajak
Assalaamu
'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Selamat
pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
Hadirin yang saya hormati, Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan
puji kepada Allah SWT. yang telah
memberikan nikmat-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul dalam
acara ini dengan keadaan sehat walafiat. Tidak lupa juga, marilah kita
senantiasa menghaturkan salawat serta salam kepada junjungan kita, Nabi besar
Muhammad SAW.
Terima kasih atas kesempatan yang
telah diberikan kepada saya di hari yang cerah ini. Pada kesempatan kali ini
saya akan membahas topik yang mungkin akan “menyentil” Anda sekalian mengenai
kesadaran masyarakat dalam membayar pajak.
Hadirin yang saya hormati,
pernahkan mendengar ataupun melihat ungkapan “Orang Bijak Taat Pajak”, “Lunasi
Pajaknya, Awasi Penggunaannya”, “Pembangunan ini terselenggara atas kerjasama
Anda membayar Pajak” ataupun “Bangga Bayar Pajak”? mungkin sebagian besar dari
kita sudah tidak asing lagi dengan slogan tersebut. Namun apakah pernah
terlintas dibenak Anda sekalian mengenai slogan-slogan yang digembor-gemborkan
Direktorat Jenderal Pajak itu.
Hadirin yang berbahagia, mungkin
slogan itu hanya sebatas kalimat biasa, tapi
tahukah Anda bahwa dibalik kalimat tersebut tersimpan makna dan harapan Negara
yang besar pada Anda?
Hadirin sekalian, penerimaan
Negara bergantung pada penerimaan pajak. Hal ini dikarenakan semakin menipisnya
sumber daya alam yang dimiliki Negara seperti minyak dan gas bumi. Sekitar 85 %
penerimaan Negara disumbang langsung dari penerimaan pajak. Meskipun ada
penerimaan Negara diluar pajak, namun itupun tidak banyak termasuk laba BUMN
dan hibah luar negeri.
“Buat apa saya membayar pajak ?” pertanyaan
ini sering kali muncul di benak kita. Banyak masyarakat yang masih beranggapan
bahwa pajak merupakan upeti kepada penguasa. Hal ini dikarenakan Indonesia
memiliki catatan sejarah kerajaan. Banyak yang masih beranggapan bahwa pajak
merupakan pengalihan kekayaan dari wajib pajak kepada penguasa Negara. Pendapat
ini sangatlah keliru. Pajak merupakan bentuk partisipasi warga Negara dalam
pembangunan. Jika dahulu para pahlawan berjuang dengan menggunakan bamboo
runcing, maka di zaman sekarang kita dapat berjuang dengan membayar pajak demi
Indonesia yang lebih baik.
Perlu diketahui peran pajak dalam
pembangunan nasional sangat besar. Banyaknya masyarakat yang belum taat
membayar pajak disebabkan minimnya informasi masyarakat mengenai manfaat pajak.
Pajak memliki manfaat yang sangat besar dalam kehidupan Negara Indonesia ini
dari pembangunan insfrastruktur hingga mengendalikan inflasi.
Melihat pentingnya pajak dalam
jalannya kehidupan Negara, berbanding terbalik dengan kesadaran masyarakat
dalam membayar pajak. Hal ini dibuktikan dengan tingkat realisasi penerimaan
pajak masih jauh dari target yang ditetapkan dalam APBN. Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan,
Robert Pakpahan, mengungkapkan realisasi penerimaan pajak hingga 15 Desember
2017 mencapai Rp 1.058,41 triliun atau 82,46 persen dari target APBN-P 2017
yang dipatok sebesar Rp 1.283,57 triliun.
Tanggung jawab masyarakat untuk
membayar pajak di rasa sangat kurang, apabila membayar pajak sering dilanggar
akan menyebabkan penurunan perekonomian bangsa. Taatilah pembayaran pajak agar
kesejahteraan bangsa dapat terus meningkat dan rakyat menenggah kebawah dapat
merasakan dampak yang positif. Pajak adalah pemasukan terbesar bangsa, apabila
pemasukan terjadi penurunan maka kesejahteraan bangsa tidak akan stabil.
Sampai saat ini kesejahteraan bangsa
belum tercapai, contoh banyak jalan yang masih rusak, pandidikan yang belum
merata, belum terjaminnya kesehatan bagi orang miskin, kesejahteraan bangsa
dapat terwujud dengan salah satu cara yaitu apabila seluruh warga
indonesia rajin membayar pajak. Karena
pajak adalah pemasukan terbesar bangsa, dengan pajak kesejahteraan bangsa akan
tercapai dan dan terus maningkat.
Mari mulai dari
sekarang kita semua meningkatkan kesdaran dalam membayar pajak karena pajak
dari kita, oleh kita dan untuk kita. “Orang bijak bayar pajak”.
Demikian yang dapat saya
sampaikan, banyak kesalahan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum
Warahmatullhi Wabarakatuh
Pidato nya sangat bagus, disusun rapi dan tidak membosankan untuk dibaca
BalasHapusTerima kasih :)
HapusTerimakasih bagus pidatonya
BalasHapus