MIRIS!


MIRIS!

Sedikit cerita tentang pengalaman hari ini, semoga bisa sama-sama kita ambil hikmah.
Suatu acara yang di hadiri hamper 3000 orang dengan 1 pembicara. I see untuk mengendalikan 3000 orang itu nggak mudah. Tp guys ini bener-bener parah menurutku. Adab pencari ilmu yang diambang kerusakan.

Gemuruh riuh dari tribun kanan, kiri, bawah sungguh luar biasa. Tapi jangan salah, bukan suatu kekaguman, bukan suatu penghormatan ataupun rasa excited. Tapi suara gemuruh yang timbul hingga ke sudut-sudut adalah suara peserta yang saling bicara sendiri. semakin keras suara yang ada, membuat semakin keras suara individu karena merasa ingin di dengar oleh lawan bicara.

Hy guys.. pembicara yang di depan pun ingin kalian perhatikan, paling tidak kalian dengarkan. Walaupun keadaan yang tidak memungkinkan, dengan penuh sesak orang atau udara yang menyegat hingga bau keringat tapi please hargai yang di depan. Pembicara bukan datang atas keinginan sendiri, pembicara datang atas undangan kita. Tapi kita sama sekali nggak menghargai orang yang bicara di depan. Empati para intelek ternyata kurang :(

Kenapa saya bilang begitu, karena mereka yang hadir disini adalah orang-orang pilihan dengan kecerdasan yang tidak bisa diragukan. Tapi ternyata pintar dan adab adalah jalur yang berbeda. Kita sama-sama tau sekarang adalah zaman milenial katanya. Semua kemudahan sudah tersedia, hingga pembicara di depan kalah saing dengan hp di tangan.

“Pantes Indonesia nggak maju-maju” satu kata ini yang langsung bikin saya noleh, ungkapan dari salah seorang teman saya yang duduk pas di samping saya. Dengan santainya dia bilang “Indonesia nggak akan maju kak kalo orangnya kek gini semua” sambil nunjuk pake dagu. Parah sih memang, pembicara dengan semangat berkobar-kobar menjelaskan berbagai hal, yang di belakang sibuk sendiri dengan kegiatan masing-masing. Bahkan ada yang menutup telinganya pakai earphone. saya jelas tau suara penyanyi kesukaanmu lebih merdu, tapi tidakkah bisa hormati orang lain sebentar saja?

Miris…
Yang katanya orang-orang pilihan dari ratusan ribu, ternyata adab dan akhlaknya lebih buruk dari anak kecil. Walaupun ini nggak bisa dijadiin tolak ukur kalau semua orang seperti ini, tapi nggak bisa dipungkiri kalo ini juga bagian sempel dari populasi generasi Y kan.

Pintar dan beradab
Pintar tanpa adab
Tidak pintar tapi beradab
Tidak pintar dan tidak beradab

Ingin Masuk kategori manakah kalian ?

Komentar