Yuk lestarikan Bahasa daerah
Bahasa
daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam
sebuah negara kebangsaan pada suatu daerah kecil, negara bagian federal,
provinsi, atau daerah yang lebih luas. Indonesia negara kepulauan dengan
keberagaman suku yang luar biasa termasuk keragaman bahasa. Dengan jumlah
penduduk lebih dari 260 juta jiwa indonesia memiliki 714 suku dan 1100
bahasa-bahasa daerah. Luar biasa bukan kekayaan negara indonesia. Ini merupakan
salah satu keunikan tersediri dari bangsa indonesia.
Bahasa daerah
memiliki ciri khas masing-masing. setiap bahasa dearah memiliki perbedaan dan
logatnya tersendiri. Ada hal yang menarik untuk sedikit dibahas mengenai bahasa
daerah. Saya pikir ini agak lucu karena perbedaan arti suatu kata di daerah
satu dengan daerah lainnya. Contohnya kata “gandul” , kata gandul dalam bahasa
jawa mempunyai arti pepaya sedangkan dalam bahasa sunda berarti pisang. Hal ini
terkadang menimbulkan misskomunikasi. Dan masih banyak lagi perbedaan arti kata
antar daerah.
Keanekaragaman
yang luar biasa ini harus dipertahankan dan dilestarikan. Apalagi di zaman
modern ini. Semakin lama semakin terkikis penggunaan bahasa daerah. Bahkan ada
beberapa bahasa daerah yang hampir punah karena generasi penerus sudah tidak
menggunakan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dikutip dari salah
satu kabar berita "Terdapat 11 bahasa yang dikategorikan punah,
empat bahasa kritis, 22 bahasa terancam punah, dua bahasa mengalami kemunduran,
16 bahasa dalam kondisi rentan punah, dan 19 bahasa berstatus aman," kata
Dadang di Jakarta, Kamis (21/2).
Punahnya bahasa daerah disebabkan
berbagai faktor antara lain jumlah penutur bahasa daerah yang semakin lama
semakin berkurang, sikap masyarakat yang negatif terhadap bahasa daerah, serta
perkawinan silang. Di zaman globalisasi sekarang ini pertukaran informasi
dipermudah. Banyak hal positif yang dapat diambil dari adanya globalisasi,
tetapi tidak bisa dipungkiri banyak hal negatif yang turut serta mempengaruhi
kehidupan bermasyarakat. Salah satu contohnya adalah penggunaan bahasa alay. Penggunaan
bahasa daerah yang semakin berkurang dari hari ke-hari dapat terlihat dari anak
kecil yang sudah dari dini diajarkan untuk berkomunikasi dengan bahasa
indonesia maupun bahasa asing. Sebenarnya ini baik, namun kita juga perlu untuk
mengajarkan kepada anak cucu kita tentang kebudayaan kita termasuk bahasa
daerah supaya bahasa daerah tetap lestari.
Tidak sedikit juga masyarakat
terutama anak-anak muda yang menganggap kampungan orang yang memakai bahasa
daerah. Hal ini bisa dilihat dengan jelas di kota-kota besar. Seakan penggunaan
bahasa daerah itu hal yang aneh. Ini yang menyebabkan semakin berkurangnya
jumlah penutur bahasa daerah.
Perkawinan silang antar etnis juga
menjadi salah satu penyebab punahnya bahasa daerah. Dengan perkawinan antara
dua etnis yang berbeda, ketika mereka mempunyai keturunan maka hanya akan
menggunakan slah satu bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari. Sangat jarang
sekali yang menggunakan kedua bahasa daerah dalam percakapan.
Lalu sikap seperti apa yang seharusnya
dilakukan oleh kita? Menjaga dan melestarikan kebudayaan indonesia merupakan
kewajiban kita semua sebagai bangsa indonesia. Keragaman budaya merupakan
kekayaan kita yang harus selalu kita jaga dan lindungi supaya tidak luntur dan
kemudian akan punah. Bagaimana caranya? mudah kok untuk kita melestarikan
bahasa daerah. Dimulai dari diri kita sendiri, kemudian keluarga, teman, dan
masyarakat sekitar. Yang terpenting adalah tanamkan rasa bangga atas
keberagaman bahasa yang kita miliki dan jangan pernah malu untuk menggunakan
bahasa daerah kita sendiri. Satu kebaikan menjalar ke kebaikan yang lain. Satu orang
dengan bangga menggunakan bahas daerah akan menularkan pula terhadap orang
lain.
Komentar
Posting Komentar