tulisan


“Ubahlah apa yang kamu terima
Terimalah apa yang tidak bisa kamu ubah”

Kemarin dapet wejangan kalimat diatas dari orang sastra. Awalnya Cuma iya-iya aja, tapi setelah merenungi apa maksudnya kata-kata itu sampai debat sama diri sendiri. Ubahlah apa yang kamu terima, seketika mikir kamu bukan orang yang bersyukur dong atas apa yang sudah Allah berikan. Tapi semakin malam pikiran semakin dalam. Secara sadar bilang itu benar. Manusiawi bukan ketika kita ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Sangat wajar jika manusia ingin melakukan hal terbaik dalam hidupnya. Mengubah apa yang diterima bukan berarti tidak mensyukuri apa yang menjadi Qadar sang kuasa. Merubah dengan tetap didalam jalur dan porsi yang wajar. Merubah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Dan terimalah apa yang tidak bisa kamu ubah. Ini lebih ke mensyukuri apa yang sudah di tuliskan oleh Allah dalam catatan qadar kita. Terkadang menerima dengan penuh keikhlasan atas apa yang kita dapatkan tidak semudah itu. Karena nyatanya manusia punya ekspetasi. Setiap manusia punya impian dan angan-angan, hidup seperti apa yang diinginkan. Namun semua kembali lagi, manusianya hanya pemain dan scenario sudah ditulis Allah. Manusia hanya harus melaksanakan dengan sebaik mungkin dan menerima dengan lapang apapun hasilnya. 

Hidup sesederhana itu kan. Hanya mengusahakan yang terbaik dan menerima dengan senyuman apapun hasilnya.

Komentar